Kala syaikh-syaikh di negara-negara Arab hidup dalam bergelimangan uang dan dengan mudah menghamburkan-hamburkan kekayaan mereka hanya untuk memenuhi syahwatnya seperti membeli klub sepakbola, membeli pesawat pribadi super mewah dan lain sebagainya - namun hal ini kontradiksi dengan kondisi bagi umat Islam Denmark, untuk membangun sebuah masjid pun mereka tidak memiliki cukup uang.
Dari laporan yang didapat ternyata Muslim di Denmark tidak mempunyai uang yang cukup, untuk membangun masjid pertama mereka di negara itu, meskipun telah berlalu 3 tahun semenjak izin pembangunan masjid di ibukota Denmark Kopenhagen diberikan.
Abdul Hamid Hamdi, Presiden Dewan Muslim Denmark mengatakan: "Sejak kami mendapatkan izin untuk membangun masjid pertama bagi Muslim Sunni di Denmark pada tahun 2006, namun sampai saat ini kami tidak dapat membeli sebidang tanah yang akan dibangun sebuah masjid di kota Kopenhagen, karena keterbatasan dana yang kami miliki."