Google Ads

14 April 2010

Belajar dari Pak Hoegeng (1921-2004)

Selasa ,13 April 2010

Orang yang mau membersihkan Polisi harus sebersih Polisi Tidur .
Ada guyonan di masyarakat tentang kejujuran seorang Polisi bahwa hanya ada dua polisi yang tidak bisa disuap, yaitu Polisi Hoegeng dan polisi tidur.
Dari pagi ini sampai sore saya menonton berita terkini di metro TV tentang kembalinya SJ (Syarhril Johan) ke Indonesia dari Singapura dan beritatentang Susno yang sempat dibawa ke Mabes Polri untuk diperiksa DivPropam .Dampak dari berita tentang Gayus Tambunan membuat citra Polisi dengan segala Prestasinya seperti tenggelam,Polisi selalu dipersalahkan.

Susno berjanji bisa membersihkan Polri selama 6(enam ) bulan .Tapi apa benar Susno bisa membersihkan polisi? Film Pursuit Of happyness yang dibintangi oleh Will Smith mempunyai makna “saat situasi kondisi memaksa untuk terhimpit /menyerah membuat semangat kita harus terus berjuang dan terus maju.Semangat harus untuk berjuang dan terus maju untuk berubah ke arah yang lebih baik .Situasi yang dihadapi Polisi saat ini harus membuat polisi tetap berjuang dan bersemangat untuk maju! Semangat itu sudah diinspirasi oleh pak Hoegeng saat inilah saat yang paling tepat untuk terus maju dan berjuang untuk perubahan .Polisi ingin dibersihkan perlu figur ,teladan seperti Hoegeng .Untuk Meningkatkan Citra kepolisian yang belakangan ini diperlukan suatu figur kepemimpinan yang bisa dijadikan teladan(role model) .Setelah membaca beberapa buku dan artikel di website figur yang tepat adalah Hoegeng Imam Santoso yang dikenal dengan nama Hoegeng .Belajar dari Pak Hoegeng untuk menjadi Polisi yang dicintai masyarakat ,memang tidak semudah yang diucapkan tapi kenyataan inilah model Polisi teladan yang bisa dijadikan “Tuntunan bukan tontonan ” (bukan seperti sekarang polisi dijadikan Tontonan).Inilah cerita singkat tentang Hoegeng Untuk dijadikan renungan bagi para saya (Bhayangkara )